Jumat, 23 Mei 2014

Buat Yang Sudah Nikah

Buat Yang Udah Nikah, Mau Nikah, Dan punya Niat untuk nikah.

Bertengkar adalah fenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga, kalau ada seseorang berkata: "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya !" Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta. Yang jelas kita perlu menikmati sa'at-sa'at bertengkar itu, sebagaimana lebih menikmati lagi sa'at sa'at tidak bertengkar. Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam muatan emosi tingkat tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkar pun kita bisa mereguk hikmah, betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung muatan perasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi, pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.

Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus dilakukan kala kita bertengkar, dari beberapa perbincangan hingga waktu yang mematangkannya, tibalah kami pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalau pun harus bertengkar, maka :

1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah.
Cukup seorang saja yang marah marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama'ah, seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau menyela, segera ia berkata "STOP" ini giliran saya ! Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati : "kamu makin cantik kalau marah, makin energik ..." Dan dengan diam itupun saya merasa telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang dikasihi... "duh kekasih .. bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ...."

Demikian juga kalau pas kena giliran saya "yang olah raga otot muka",saya menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa siapa kecuali pada isteri saya  maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang sampah. Pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah

2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa.
Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam adal ah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan. Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan, bukan menghancurkannya. Sebab pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay, sedang pertengkaran dua hati yang patah asa, menghancurkan peradaban cinta yang telah sedemikian mahal dibangunnya.



Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu sekeras apapun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu dikaitkan dgn seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu, maka itu membuat saya terpuruk jatuh.

Bila teh yang disajinya tidak manis (saya termasuk penimbun gula), sepedas apapun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dgn kesalahannya kemarin dan tiga h ari lewat, plus tuduhan "Sudah tidak suka lagi ya dengan saya", maka saya telah menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah membunuhnya, membunuh cintanya. Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah ... OK, marahlah tapi untuk kesalahan semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini .....

3. Kalau marah jangan bawa bawa keluarga !
Saya dengan isteri saya terikat baru beberapa masa, tapi saya dengan ibu dan bapak saya hampir berkali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya. Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (QS.53:38-40).

Saya tidak akan terpancing marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak serta, jangan coba coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa bawa barang lain ke kancah "awal cinta yan g panas ini".

Kata ayah saya : "Teman seribu masih kurang, musuh satu terlalu banyak". Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari ma'afnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya..". Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi mertua!

4. Kalau marah jangan di depan anak anak !
Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar rumah kita.

Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa. Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itu 'kan bapak saya. Ketika anak mendengar ayah ibunya bertengkar :
* Ibu : "Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh begitu, emang saya ini babu ?!!!"
* Bapak : "Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari lebih banyak untuk itu , saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda ????!!!!
* Anak : "...... Yaaa ...ibu saya babu, bapak saya kuda .... terus saya ini apa ?"
Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran !" ketika anak datang, lihat mata mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata basi hati kita ???


5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu shalat !
Pada setiap tahiyyat kita berkata : "Assalaa-mu 'alaynaa wa 'alaa 'ibaadilahissholiihiin" Ya Allah damai atas kami, demikian juga atas hamba hambamu yg sholeh .... Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan amarah, maka kita telah mendustai Nya, padahal nyawamu ditangan Nya.

OK, marahlah sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi ..... Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau maghrib sebatas isya .. . Atau habis isya sebatas....??? Nnngg....... Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya sebaiknya memang tidak bertengkar ...

6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema'afkan
(Hikmah yang ini saya dapat belakangan, ketika baca di koran resensi sebuah film). Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta, bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" Ternyata ada yang masih setia dengan kita walau telah kita maki-maki. Ini saja, semoga bermanfa'at.


"Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi".

Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar.

Jumat, 16 Mei 2014

AKAR RUMPUT BISNIS ADA DISINI

Seni menjadi seorang manajer adalah dapat melakukan dan menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.



Management Skills.
1. Memiliki konsep-konsep berpikir.
2. Berani mengambil keputusan.
3. Dapat menganalisa keadaan.
4. Dapat bersosialisasi.
5. Dapat berkomunikasi dengan baik.
6. Mengerti dan tahu masalah-masalah teknis.



Bila anda ingin menjadi seorang manajer yang baik, anda harus berpikir
dan bertingkah laku seperti manajer yang baik, maka dengan sendirinya
profesi tersebut akan menjadi milik anda.



Salah satu cara memecahkan masalah adalah jangan memulai dengan
mempersoalkan bagaimana masalah itu terjadi, tetapi mulailah dengan
bagaimana masalah tersebut dapat terselesaikan.

Dukunglah karir pasangan anda sepenuhnya, maka anda akan dihormati
olehnya.



Jangan lupa untuk selalu memberikan penghargaan yang sesuai kepada
mereka yang berprestasi, supaya prestasi mereka tetap dipertahankan
dan mereka akan selalu setia kepada anda.




Bila anda bekerja pada seseorang, perhatikan hukum dibawah ini.
Rule : #1. The boss is always right.
       #2. If the boss is wrong, see rule #1.
       #3. If you can not accept rule #2, than it's time for you
           to resign.


Kualitas pemimpin ditentukan oleh :
1. Kebijaksanaan.
2. Kepercayaan diri.
3. Belas kasihan.
4. Keberanian.
5. Keteguhan.


Tidak ada prajurit jelek kalau pemimpin baik.


Kebebasan pribadi berakhir jika keselamatan umum dimulai.

Menyerang tiba-tiba adalah salah satu kunci keberhasilan.


Mereka yang yakin akan menang akan melakukan penyerangan.


Lebih baik bersiap perang daripada berharap bahwa musuh tidak pernah
datang atau menyerah.


Mereka yang cakap didalam bertahan akan menang bila saatnya menyerang.


Jangan sekali-sekali menantang singa didalam sarangnya.


Seorang yang ingin bertempur sampai mati, biasanya akan mati.


Bila seseorang meluangkan hari liburnya untuk orang lain, pasti ada
maksud-maksud tertentu yang akan diperbuatnya.


Semakin banyak manajemen mendukung R & D (Research & Development),
akan semakin besar juga peluang bagi perusahaan untuk selangkah lebih
maju daripada rivalnya.


Penelitian & pengembangan sangatlah diperlukan didalam tahap memajukan
suatu usaha, bagaimanapun kecil dan besarnya usaha tersebut.



Melalui pengalaman kita dapat menjadi bijaksana.


Dengan kepercayaan akan timbul ketekunan.


Rahasia dalam bisnis adalah mengetahui sesuatu yang tidak diketahui
orang lain.

Seseorang bisa menjadi orang terpelajar dengan cara banyak bertanya.


Bisnis hanya mempunyai 2 dasar, pemasaran dan inovasi.


Jangan katakan bagaimana kerasnya anda bekerja, tetapi katakanlah
berapa banyak yang sudah anda lakukan.


Akuntan adalah orang yang disewa untuk menerangkan kepada anda bahwa
anda tidak memiliki uang seperti yang anda kira

Seorang pria tidak akan melupakan bisnis, ia memikirkannya siang
dan malam.

Memerintah berarti memperbaiki sesuatu.


Jika  anda memimpin dengan jujur, siapa yang akan berani  berbuat
curang ?


Rendah  hati dalam kehidupan sehari-hari, serius dalam  berbisnis
dan tulus dalam persahabatan. Itulah kehidupan

Lepas dari perusahaan apa tempat anda bekerja, jangan pernah lupa
bahwa produk terpenting yang anda jual adalah diri anda sendiri.


Sewaktu berbicara dengan pelanggan, biarkan dia memimpin.


Tantangan  dapat  menjadi  batu  loncatan  atau  batu  sandungan.
Itu cuma masalah bagaimana anda memandangnya.


Dalam hal gaya, ikutilah arus.
Dalam hal prinsip, berdirilah bagai batu karang.


Kepercayaan  adalah  satu-satunya faktor terpenting,  baik  dalam
hubungan pribadi maupun profesional.


Tidak ada sesuatu yang bernilai yang diperoleh tanpa usaha.

Keberhasilan dalam bisnis sama dengan seperti mengendarai sepeda.
Kalau kita tidak terus maju, kita akan jatuh

Suatu  kelompok  yang  terdiri atas  dua  ratus  orang  eksekutif
ditanya,  apa  yang  membuat seseorang  berhasil.  Delapan  puluh
persen  mengatakan,  antusiasme  sebagai  kualitas  yang   paling
penting.


Keunggulan tidak pernah merupakan kebetulan.


Satu hal yang aneh mengenai kehidupan. Jika kita menolak menerima
apa pun selain  yang  terbaik,  kita seringkali mendapatkannya.


Dikerjakan  dengan  baik  adalah lebih  baik  daripada  dikatakan
dengan baik.


Jika kehidupan kita bebas dari kegagalan, itu berarti kita  tidak
cukup berani untuk mengambil resiko.


Jangan mengecam mereka yang sudah berusaha tetapi gagal.
Kecamlah mereka yang gagal berusaha.


Ada terlalu banyak dari kita yang menghabiskan uang yang bukan hasil
usaha kita, untuk membeli benda-benda yang tidak kita butuhkan guna
mengesankan orang yang tidak kita sukai.


Sewaktu mengkritik karyawan, anda mungkin perlu mempertimbangkan ini.
Pertama, berikan kata pujian dan penghargaan.
Ingat, tukang cukur selalu menyabuni pelanggan sebelum ia menggunakan
pisau cukurnya