Rabu, 05 April 2017

Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan

Aset yang Bisa Menjadi Sumber Penghasilan Passive Income Anda

Semakin banyak aset yang kita miliki maka bisa jadi semakin besar pula uang yang kita dapatkan dari sumber passive income.
Sebagai orang yang ingin membangun passive income, kita harus fokus membangun aset. Aset seperti apa yang harus dibangun guna memiliki passive income?
Ini dia 5 aset yang dapat menjadi sumber Passive Income.
1. Bisnis yang Berjalan Secara Otomatis
Bisnis yang berjalan secara otomatis adalah bisnis di mana sang pemilik (owner) tidak harus terlibat dalam proses operasional bisnis. Ketika seorang pemilik bisnis bisa meninggalkan proses operasional & bisnisnya tetap berjalan, maka saat itu juga si pemilik bisnis mendapatkan passive income. Mengapa? Karena ia tidak harus terlibat dalam proses operasional bisnisnya. Ia tidak harus bekerja secara aktif, tetapi uang tetap mengalir ke kantongnya.
Untuk memiliki aset dalam bentuk bisnis yang berjalan secara otomatis, ada 2 cara yang dapat kita gunakan. 2 cara tersebut antara lain:
– membeli sistem bisnis (waralaba)
– membangun bisnis sendiri yang nantinya dapat berjalan secara otomatis.
Contoh bisnis waralaba misalnya restoran cepat saji KFC, McDonald’s, Indomaret, Alfamart dan masih banyak lagi. Ketika kita membuka bisnis dengan sistem waralaba, maka kita akan membeli sistem bisnis (waralaba) dari pemilik waralaba (franchise). Nah, sistem yang kita beli tadi itu yang akan dipakai sebagai bisnis kita nantinya. Proses operasional bisnis kita akan sama dengan bisnis-bisnis lain yang satu brand dengan kita. Ambil contoh, Anda membeli franchise KFC, maka cabang KFC yang nanti Anda buka juga akan sama (atau setidaknya mirip) dengan cabang KFC di tempat lain. Untuk memiliki bisnis dengan sistem waralaba, maka Anda perlu memiliki modal uang untuk membeli franchise tersebut.
2. MLM (Multi Level Marketing)
Terlepas dari berbagai pro dan kontra masyarakat terhadap MLM, MLM tetap merupakan sumber passive income. Bagi mereka yang sungguh-sungguh tekun menjalankan MLM, maka mereka akan memiliki aset dalam bentuk network, yang mana network/jaringan inilah yang nantinya akan menghasilkan uang ke kantong mereka.
3. Pendapatan dari Investasi Pada Aset-Aset Kertas
Contoh investasi pada aset kertas misalnya : reksadana, saham, kontrak berjangka, dan lain-lain. Jika Anda tidak tertarik untuk berinvestasi pada aset nyata seperti properti, Anda dapat mencoba berinvestasi pada aset kertas seperti reksadana atau saham.
Ketika kita mampu menjalankan investasi dengan baik, maka aset-aset kertas (misal : reksadana) yang kita miliki dapat menjadi sumber passive income. Pendapatan dari investasi saham atau reksadana inilah yang dapat menjadi passive income Anda. Saat Anda berinvestasi pada reksadana maka Anda tidak harus aktif bekerja. Justru sebaliknya, uang yang Anda miliki yang akan bekerja untuk Anda.
4.  Properti yang Disewakan
Hunian kos-kosan yang disewakan bisa menjadi salah satu aset sumber passive income Anda. Ketika sebuah rumah disewakan sebagai hunian kos-kosan maka rumah tersebut menjadi aset. Mengapa? Karena ada orang yang tinggal dan membayar biaya sewa atas rumah tersebut. Bayangkan kalau Anda punya sebuah hunian kos-kosan yang menampung 8 orang. Dari setiap orang, tiap bulannya Anda menerima uang sewa 1 juta Rupiah. Jadi, jika 1 juta Rupiah x 8 orang maka dalam sebulan Anda bisa mendapatkan omzet 8 juta Rupiah.
Ingat, ini masih berupa omzet. Omzet ini nantinya akan dikurangi dengan biaya pengelolaan rumah kos-kosan. Contoh biaya dalam pengelolaan rumah kos-kosan misalnya : biaya gaji asisten rumah tangga, biaya listrik, biaya internet, dan sebagainya.
Jika Anda ingin memiliki passive income, salah satu aset yang dapat Anda bangun adalah properti. Miliki properti dan kemudian sewakan properti tersebut. Uang sewa dari properti tadilah yang bisa menjadi passive income bagi Anda.
5. Royalti
Ketika Anda memiliki hak cipta atas sebuah karya, maka Anda berhak untuk mendapatkan royalti atas penggunaan karya-karya Anda. Salah satu profesi yang dibayar dengan royalti adalah profesi penulis buku. Penulis buku mendapatkan bayaran dalam bentuk royalti atas buku-buku yang ia tulis. Salah satu sumber passive income saya adalah dari royalti sebagai penulis.
Tak hanya penulis buku, profesi seperti musisi (pencipta lagu) juga merupakan contoh profesi yang biasanya dibayar dengan royalti. Ketika kita menciptakan sebuah lagu, lalu lagu tersebut dipakai untuk soundtrack acara televisi, diputar di radio/di ruang publik, maka kita berhak atas royalti. Royalti ini akan terus dibayarkan selagi karya kita masih dibeli/dipakai oleh orang lain. Nah, dari pembayaran royalti inilah kita bisa mendapatkan income meski kita tidak aktif bekerja.
Jadi, bagi Anda insan-insan kreatif, Anda dapat membangun aset dalam bentuk karya-karya yang menghasilkan royalti. Banyak orang tua yang melarang anaknya untuk jadi seniman ataupun penulis. Mereka berasumsi bahwa profesi penulis dan seniman merupakan profesi yang tidak bisa diandalkan untuk membiayai hidup. Padahal, anggapan semacam ini belum tentu tepat. Mengapa? Karena profesi penulis/seniman termasuk profesi yang dibayar dengan royalti. Si penulis atau siapapun yang punya hak cipta bisa terus dibayar dengan royalti selagi karyanya digunakan oleh orang-orang. Hanya saja, memang untuk menjadi penulis/seniman yang kaya jelas butuh proses dan perjuangan.
Yok Mulai sekarang, mari kita bangun aset yang lebih banyak lagi dan lebih bermanfaat.

CC: Stiebank

0 komentar:

Posting Komentar